Bagi kawan-kawan yang sedang berjuang untuk mendapatkan beasiswa LPDP, mungkin TOEFL adalah salah satu kendalanya. Kenapa menjadi kendala? Karena kita belum mempersiapkannya. Saya di sini ingin berbagi atau share-share cerita gitu bagi kawan-kawan yang sedang belajar TOEFL.
![]() |
Sumber: ruangguru.com |
Bagi kawan-kawan yang sedang berjuang untuk mendapatkan beasiswa LPDP, mungkin TOEFL adalah salah satu kendalanya. Kenapa menjadi kendala? Karena kita belum mempersiapkannya. Saya di sini ingin berbagi atau share-share cerita gitu bagi kawan-kawan yang sedang belajar TOEFL.
Sebelum memasuki kajian, ceileh, perlu dibahas dulu:
Apa itu TOEFL?
TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language atau Tes Bahasa Inggris sebagai bahasa asing. TOEFL dibuat oleh ETS atau Educational Testing System yang berkantor di Amerika Serikat.
Untuk Apa Sih?
Tes TOEFL ini dapat digunakan untuk banyak hal, salah satunya adalah untuk persyaratan studi atau kuliah di dalam maupun di luar negeri. Untuk jenjang S1, beberapa kampus mengharuskan calon lulusannya untuk mengikuti TOEFL dan memenuhi persyaratan skor yang diharapkan. Tanpa ini, biasanya, mahasiswa S1 akan kesulitan untuk melangkah ke jenjang selanjutnya seperti Sidang Skripsi, dan sebagainya.
Untuk jenjang Magister (S2) dan atau Doktoral (S3), beberapa kampus di dalam negeri mengharuskan para calon mahasiswa untuk memiliki skor TOEFL sesuai atau di atas persyaratan yang diharapkan. UGM, misalnya, mengharuskan agar para calon mahasiswa memiliki skor di atas 475. Selain di dalam negeri, TOEFL juga menjadi persyaratan untuk melanjutkan studi ke luar negeri termasuk untuk mendapatkan beasiswa.
Apa Saja yang Diujikan?
Ada beberapa bidang yang diujikan untuk menilai seberapa besar kemampuan kita memahami Bahasa Inggris, yaitu:
- Listening: Kemampuan mendengarkan Bahasa Inggris dengan baik dan benar. Tidak hanya Bahasa Indonesia saja yang harus baik dan benar, Bahasa Inggris juga. Kemampuan ini diujikan agar kita bisa menerima informasi dari luar seperti memahami apa yang teman atau dosen katakan. Biasanya, orang-orang lebih menguasai kemampuan ini daripada Speaking atau berbicara, termasuk saya. Hahaha... Saya paham dengan yang orang katakan dalam Bahasa Inggris, tetapi susah mengungkapkan apa yang ingin kita sampaikan. :D
- Grammar Structure and Written Expression: Kemampuan memahami Bahasa Inggris secara gramatikal. Kemampuan ini benar-benar menguras tenaga karena kita harus benar-benar memahami gramatikal Bahasa Inggris dari A sampai Z. Setidaknya kita pernah mempelajarinya walaupun tidak sampai memahami. Hehehe...
- Reading: Kemampuan membaca teks berbahasa Inggris. Di dalam tes nanti, area ini yang akan menguras waktu. Selain karena teksnya panjang, seperti UN Bahasa Indonesia, waktu yang tersedia sangat sedikit. Saya berharap pihak penyelenggara bisa menambah waktu untuk sesi ini dikarenakan saya merasa tersiksa.
Ketiga sesi tersebut dianggap mewakili kemampuan berbahasa Inggris seseorang. Namun, dalam perkembangannya, terdapat sesi tambahan seperti Writting dan Speaking yang memang juga penting dalam berbahasa Inggris.
[next]
Cara Perhitungan Skor TOEFL
Perlu digarisbawahi bahwa bagian ini berisi cara perhitungan skor TOEFL ITP, bukan IELTS, TOEIC, iBT, dan sebagainya. Untuk cara perhitungan skor selain TOEFL ITP, saya akan update secepat mungkin. Hehehe...
![]() |
Sumber: geniustoefl.com |
Itu adalah tabel konversi skor TOEFL ITP. Bingung 'kan? Hahaha... Saya akan berikan penjelasan disertai contoh agar mudah dipahami.
- [message]
- ##check## Contoh Soal
- Udin melakukan tes TOEFL (sebenernya TOEFL juga udah berisi kata tes) di
UPI Bandung. Ternyata, dari 140 soal yang diujikan, Udin berhasil
menjawab 111 soal. Bagaimana perhitungannya?
Perlu diketahui bahwa konversi skor TOEFL tidak bisa dari total soal yang dijawab benar. Tetapi perlu perhitungan per sesi. Ada tiga sesi: listening, structure (disingkat aja guys biar ga panjang), dan reading. Masing-masing jawaban benar dikonversi berdasarkan tabel di atas.
Misal: Udin berhasil menjawab 30 soal listening, 35 structure, dan 46 reading (luar biasa, YES!). Kemudian kita lihat di tabel tersebut jumlah jawaban benar kita per sesi pada kolom Number Correct. Lihat tabel, guys!
listening = 51
35 structure = 60
46 reading = 61 (luar biasa, YES!)
Kemudian jumlahkan hasil konversi tadi: 51 + 60 + 61 = 172
Setelah dijumlahkan, bagi tiga: 172 : 3 = 57,3
Setelah dibagi tiga, kalikan dengan sepuluh: 57,3 x 10 = 573 (luar biasa, YES!)
Jadi, skor TOEFL si Udin adalah 573. Skor ini sudah bisa dipake untuk persyaratan beasiswa ke luar negeri, lho, guys. ;)
Tempat Penyelenggara Tes TOEFL
Untuk bisa mengikuti tes TOEFL, tidak bisa kita sembarangan tempat. Ada beberapa tempat yang diberikan kewenangan oleh ETS untuk menyelenggarakan tes TOEFL, ada juga yang tidak. Mohon diperhatikan dengan cermat agar tidak tersesat.
Berikut ini adalah beberapa Pusat-pusat pengembangan bahasa di Indonesia yang diakui oleh ETS:
![]() |
Sumber: geniustoefl.com |
Silakan hubungi Pusat Pengembangan Bahasa yang dekat dengan domisili kawan-kawan, ya. Jangan cari yang jauh-jauh! Hemat ongkos.
Itulah pengantar menuju artikel sesungguhnya. Hahaha :D
Mohon maaf jika ada salah-salah kata. Saya akan memperbaikinya secepat mungkin. Nantikan artikel selanjunya. ;)
COMMENTS